MEMBUKA USAHA BARU
Dra.
Entri Sulistari Gundo, M.Si.
Donald
Samuel Slamet Santosa, S.Pd., M.Pd.
Oleh
:
Erin Putri Mardiana (162014004)
Jiyem ( 162014017)
Desi Catur Wulandari (162014024)
FKIP
( PENDIDIKAN EKONOMI )
UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA 2014/2015
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Telp. (0298)
311412, Fax (0298) 31141
KAJIAN TEORI
A. Merintis Usaha Baru
Menurut
Lambing, ada dua pendekatan utama
yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru :
1. Pendekatan inside-out atau idea generation adalah
pendekatan berdasarkan gagasan kunci yang menentukkan keberhasilan usaha.
2. Pendekatan outside-in atau opportunity recognition
adalah pendekatan yang menekan basis ide merespons kebutuhan pasar sebagai
kunci keberhasilan.
Dalam merintis usaha baru, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan :
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
3. Tempat usaha yang dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
6. Lingkungan usaha yang berpengaruh
Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
1. Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan
dan perkebunan
2. Pertambangan, meliputi usaha galian pasir, galian
tanah, batu, dan bata
3. Pabrikasi, meliputi usaha industri, perakitan, dan
sintesis
4. Kontruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan,
jembatan, pengairan dan jalan raya
5. Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel),
grosir, agen, dan ekspor impor
6. Jasa Keuangan, meliputi usaha perbankan, asuransi, dan
koperasi.
7. Jasa perorangan, meliputi usaha potong rambut, salon,
laundry
8. Jasa umum, meliputi usaha pengangkutan, pergudangan,
wartel, dan distribusi
9. Jasa wisata, meliputi jasa biro perjalanan wisata,
jasa agen perjalanan wisata, dll
B. Ide Mendirikan Usaha Baru
Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk
menemukan tempat bermulanya ide pendirian bisnis berskala kecil. National Federation
of Independent Business Foundation, menemukan bahwa “pengalaman kerja
terdahulu” menyebabkan 45% ide baru. “Minat pribadi” berjumlah 16%
dari total penelitian, dan “munculnya kesempatan” berjumlah 11%.
Longenecker, et. all, (2001) mengungkapkan beberapa sumber
ide awal pendirian usaha baru, perusahaan. Sumber ide awal tersebut dapat
berasal dari:
1) Pengalaman
pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik
saat bekerja maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang
terakhir maupun sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan
untuk memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi
konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
2) Minat
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat
dan menjadi bisnis. Misalnya, seorang murid yang suka berolahraga ski mungkin
dapat memulai bisnis penyewaan alat-alat ski. Dengan demikian, ia mendapatkan
penghasilan dari kegiatan yang dia senangi.
3) Penemuan secara tidak
sengaja
Penemuan secara tidak sengaja melibatkan sesuatu yang
disebut serendipitas (kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk
membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
4) Relasi atau
bisnis keluarga
Ada pepatah bisnis adalah menjaga hubungan dan
memperbanyak relasi. Relasi adakalanya kerjasama yang akan memunculkan ide
melakukan usaha baik secara bersama maupun mandiri. Jika orang tua melakukan
bisnis suka tidak suka, mau tidak mau, anak dan keluarga akan merasakan
susah-enaknya berbisnis. Sekali waktu anak dan anggota keluarga akan menemukan
ide bisnis yang kadang apabila diterapkan akan berjalan.
5) Pencarian ide
dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang
dilakukan oleh wirausaha kan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa
dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran, contoh wirausaha
yang berpikir serius mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat menerima ide
baru dari berbagai sumber. Majalah dan tabloid lainnya merupakan sumber yang
bagus untuk memperoleh ide awal. Salah satu cara membangkitkan ide awal adalah
membaca tentang kreativitas wirausaha lain.
Alasan Mendirikan Usaha Baru
Berikut ini beberapa alasan orang-orang ingin
mendirikan usaha baru:
1) Menampilkan penemuan terbaru
atau barang / jasa terbaru yang dikembangkan
2) Mengambil keuntungan
dari lokasi, peralatan, produk atau layanan, pekerjaan , pemasok, dan bankir
yang ideal.
3) Menghindari
pendahuluan yang tidak diinginkan, kebijaksanaan proses, dan ikatan sah dari
perusahaan yang ada. Preseden, kebijakan, prosedur, komitmen hukum dari
perusahaan yang sudah ada yang tidak diinginkan.
C. Cara
Memasuki Usaha
Sebagai pengelola dan pemilik usaha atau pelaksana
usaha kecil wirausaha dapat memilih dan melakukan tiga cara yang dapat
dilakukan oleh seseorang apabila ingin memulai suatu usaha atau memasuki dunia
usaha yaitu :
1) Merintis usaha
baru
Memulai usaha dimulai dari ide dasar yang kuat, bisa
diwujudkan dan penuh pertimbangan muncul karena kreativitas dan inovasi.
Merintis udaha baru dimulai dengan adanya ide dasar (longenecer, et. all,
2001);
a. Ide awal penyediaan produk
yang sudah ada, tapi belum tersedia pasar bagi konsumen
b. Ide awal yang melibatkan
teknologi baru, yang didasarkan bagi penyediaan produk baru pada konsumen
c. Ide awal yang didasarkan
pada penyediaan produk yang telah diperbarui bagi konsumen
Merintis usaha baru perlu memperhatikan beberapa hal
penting agar usaha tersebut mampu tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang. Hal
penting tersebut adalah:
a. bidang,
jenis usaha yang dimasuki
b. bentuk usaha dan
kepemilikan
c. tempat
usaha yang dipilih
d. organisasi usaha
e. jaminan
usaha
f. lingkungan
usaha yang berpengaruh
Secara umum, ada 3 (tiga) bentuk usaha baru yang dapat
dirintis yaitu:
a. Perusahaan
milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan
dikelola sendiri oleh seseorang
b. Persekutuan (partnership),
suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama
menjalankan usaha bersama
c. Perusahaan
berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan
hukum dengan modal saham-saham.
2) Membeli
perusahaan lain
Adakalanya wirausaha menjual usaha kepada wirausaha
lain karena suatu hal. Wirausaha yang akan melakukan pembelian perlu
mempertimbangkan resiko-resikonya dan harus dilakukan dengan hati-hati. Banyak
alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada
mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
a. resiko
lebih rendah
b. lebih mudah
dalam memasuki dunia usaha
c. memiliki
peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar.
Untuk menghindari kerugian yang sangat mahal, seorang
wirausaha harus memperhatikan hal-hal kritis dalam analisis pembelian seperti
berikut:
a. alasan
pemilik menjual sebuah usaha
b. bagaimana
kondisi fisik perusahaan
c. potensi
produk dan jasa yang dihasilkan
d. aspek legal yang
perlu diperhatikan
e. kondisi
keuangan masa sebelumnya, kini, dan prospek masa depan.
Membeli bisnis yang sudah ada apabila dilakukan dengan
pengamatan sampai implementasi pembelian dengan tepat akan mendatangkan
beberapa keuntungan seperti:
a. Apabila
sebelumnya perusahaan sudah berhasil, maka dimungkinkan ke depan dapat terus
berhasil
b. Bisnis yang
sudah ada mungkin telah berada pada lokasi yang baik
c. Sudah memiliki
karyawan, peralatan, persediaan, pelanggan, dan pemasok
d. Pemilik baru
dapat langsung menjalankan bisnis
e. Pemilik baru
dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya.
Namun tidak selamanya membeli perusahaan lain
mendatangkan keuntungan. Berikut beberapa kelemahan dari membeli usaha:
a. Ada
kecenderungan nilai perusahaan rendah
b. Pemilik lama
mungkin sudah menciptakan citra buruk
c. Karyawan
lama mungkin tidak sesuai dengan perubahan pemilik baru
d. Lokasi,
fasilitas, persediaan mungkin sudah usang
e. Perubahan
dan inovasi sulit dijalankan
3) Bisnis
keluarga
Bisnis keluarga adalah sebuah lembaga
bisnis/perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam
kpemilikan dan atau jabatan/fungsi dalam perusahaan. Meskipun pendiri merupakan
kekuatan uatama dalam memulai perusahaan wirausaha, kebutuhan akan dukungan
bisnis dan bantuan keuangan akan membuat pengelola mempercayai anggota keluarga
dari pada orang lainyang belum begitu dikenal. Cepat atau lambat, pendiri akan
melibatkan pasangan dan anggota keluarga ke dalam bisnis, dengan beberapa
alasan, standar hidup keluarga terkait langsung dengan abisnis dan keluarga
merupakan aset yang berharga bagi seseorang.
Contoh Kasus
Es Krim
Sepatu Cibaduyut Pujaseksi Kuliner Unik
Berbicara
tentang Cibaduyut, pasti semua orang Indonesia dijamin sudah pada mengenalnya
dengan baik. Kawasan ini dikenal sebagai sentra produksi industri rumahan
dengan tangan ( Handmade ) sepatu kulit dan produk lainnya yang berbahan dasar
dari kulit. Namun faktanya, tidak semua sepatu buatan Cibaduyut ini hanya
digunakan sebagai alas kaki saja, kini sepatu Cibaduyut pun ternyata bisa
dikonsumsi. Sepatu Cibaduyut yang bisa anda makan saat ini adalah hanya baru
bisa ditemukan di kota Bandung di rumah makan Pujaseksi milik seorang bapak
yang kreatif yang menciptakan makanan khas Bandung yang enak dan baru, yaitu Raditya Priyatama.
Bapak berusia 44 tahun ini berhasil menciptakan kuliner es krim di Bandung
berbentuk sepatu yang rasanya sangat lezat. Es krim unik sepatu Cibaduyut dapat
dikunjungi di kedai makan Pujaseksi, yang lokasinya persis berada di pusat
wisata belanja kerajinan kulit terbesar dan tertua yang ada di kota Bandung
yaitu beberapa meter saja dari Tugu Sentra Industri Sepatu Cibaduyut.
Ide ini
ia temukan ketika mendapati bahwa wisatawan yang berkunjung ke Cibaduyut, pasti
hanya untuk berbelanja sepatu saja, dan selama ini terlupakan bahwa menciptakan
suatu wisata kuliner yang unik pastinya akan menjadi nilai lebih serta daya
tarik tambahan untuk wisatawan yang datang ke Cibaduyut.
Raditya menjelaskan bahwa ketika mau
memulai usaha bisnis kuliner es krim sepatu Cibaduyut Pujaseksi, ia berpikir
keras bagaimana caranya menemukan ikon kuliner, baik makanan atau minuman yang
bisa mempresentasikan bahwa kehadirannya akan mewakili tempat sepopuler Cibaduyut
juga sebagai sentra industri sepatu. Kemudian terbersitlah ide meracik kuliner
baru es krim dengan bentuk sepatu, karena menurutnya selain unik dan belum ada,
juga es krim adalah makanan yang banyak disukai berbagai kalangan usia dan
golongan.
Analisis
kasus
Berdasarkan kasus diatas, pemilik rumah makan Pujaseksi (Raditya Priyatama) mendirikan usaha
tersebut berdasarkan pendekatan outside-in atau opportunity recognition. Beliau
juga memperhatikan bidang dan jenis usaha yang dimasuki, bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih, tempat usaha yang dipilih, lingkungan usaha yang
berpengaruh dan beliau juga menemukan ide kreatif dan unik.
KESIMPULAN
Dalam merintis usaha baru itu ada pendekatan inside-out atau idea generation dan pendekatan outside-in atau opportunity recognition. Sumber ide awal tersebut dapat berasal dari:
1) Pengalaman
pribadi
2) Minat
3) Penemuan
secara tidak sengaja
4) Relasi
atau bisnis keluarga
5) Pencarian
ide dengan penuh pertimbangan
Ada 3 (tiga) bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:
a. Perusahaan
milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola
sendiri oleh seseorang
b. Persekutuan (partnership),
suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama
menjalankan usaha bersama
c. Perusahaan
berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan
hukum dengan modal saham-saham.
DAFTAR
PUSTAKA
http://tempatwisatadibandung.info/es-krim-sepatu-cibaduyut-pujaseksi-kuliner-unik/
tanggal 08 juni 2016 pukul 10.15
http://zuhudku.blogspot.co.id/2014/03/makalah-kewirausahaan-cara-mendirikan.html
tanggal 08 juni 2016 pukul 10.20
Suryana.
2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis:Kiat
dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba4
Bagaiman jika Sumber ide itu tidak muncul dalam pikiran calan wirausaha dan bagaimana cara memunculkanya? Klmpok_11
BalasHapusmenurut kelompok kami pastinya di dalam diri setiap orang itu mempunyai sebuah ide, hanya saja tidak percaya diri untuk mengembangkannya lebih lanjut lagi. sedangkan untuk memunculkan ide di setiap seorang calon wirausaha itu mungkin bisa dilakuakn dengan cara mencari inspirasi agar muncul ide ide yang baru. terimakasih
Hapuskelompok6
BalasHapusapa yang kira-kira akan terjadi dalam waktu 1 tahun dengan produk sepatu kulit dengan adanya usaha baru es krim sepatu yang sedang populer ?
menurut kelompok kami dengan adanya produk es cream sepatu ini, usah produk sepatu kulit akan lebih maju dan berkemabang lebih pesat lagi, karena di cibaduyut sendiri terkenal dengan produk sepatunya, jadi produk es cream ini hanya produk baru yang muncul yang memberi inovasi varu bagi wisatawan yang berkunjung ke cibaduyut agar tidak bosan dengan produk yang ada. terimakasih
Hapuskelompok 12
BalasHapusdalam materi yang anda buat terdapat asumsi jika membeli perusahaan lain dapat mengakibatkan resiko yang rendah. bagaimana pendapat kelompok anda mengenai hal tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?
terima kasih