Senin, 13 Juni 2016

MEMBUKA USAHA BARU

Dra. Entri Sulistari Gundo, M.Si.
Donald Samuel Slamet Santosa, S.Pd., M.Pd.






Oleh :
Erin Putri Mardiana           (162014004)
Jiyem                                  ( 162014017)
Desi Catur Wulandari        (162014024)



FKIP ( PENDIDIKAN EKONOMI )
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2014/2015

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Telp. (0298) 311412, Fax (0298) 31141

 

 

 

KAJIAN TEORI

A.    Merintis Usaha Baru
Menurut Lambing, ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru :
1.      Pendekatan inside-out atau idea generation adalah pendekatan berdasarkan gagasan kunci yang menentukkan keberhasilan usaha.
2.      Pendekatan outside-in atau opportunity recognition adalah pendekatan yang menekan basis ide merespons kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan.
Dalam merintis usaha baru, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan :
1.      Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
2.      Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
3.      Tempat usaha yang dipilih
4.      Organisasi usaha yang akan digunakan
5.      Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
6.      Lingkungan usaha yang berpengaruh
Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
1.      Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan dan perkebunan
2.      Pertambangan, meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu, dan bata
3.      Pabrikasi, meliputi usaha industri, perakitan, dan sintesis
4.      Kontruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan dan jalan raya
5.      Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel), grosir, agen, dan ekspor impor
6.      Jasa Keuangan, meliputi usaha perbankan, asuransi, dan koperasi.
7.      Jasa perorangan, meliputi usaha potong rambut, salon, laundry
8.      Jasa umum, meliputi usaha pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi
9.      Jasa wisata, meliputi jasa biro perjalanan wisata, jasa agen perjalanan wisata, dll
B.     Ide Mendirikan Usaha Baru
Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan tempat bermulanya ide pendirian bisnis berskala kecil. National  Federation of Independent Business Foundation, menemukan bahwa “pengalaman kerja terdahulu”  menyebabkan 45% ide baru. “Minat pribadi” berjumlah 16% dari total penelitian, dan “munculnya kesempatan” berjumlah 11%.
Longenecker, et. all, (2001) mengungkapkan beberapa sumber ide awal pendirian usaha baru, perusahaan. Sumber ide awal tersebut dapat berasal dari:
1)      Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan untuk memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
2)     Minat
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis. Misalnya, seorang murid yang suka berolahraga ski mungkin dapat memulai bisnis penyewaan alat-alat ski. Dengan demikian, ia mendapatkan penghasilan dari kegiatan yang dia senangi.
3)     Penemuan secara tidak sengaja
Penemuan secara tidak sengaja melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas (kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
4)      Relasi atau bisnis keluarga
Ada pepatah bisnis adalah menjaga hubungan dan memperbanyak relasi. Relasi adakalanya kerjasama yang akan memunculkan ide melakukan usaha baik secara bersama maupun mandiri. Jika orang tua melakukan bisnis suka tidak suka, mau tidak mau, anak dan keluarga akan merasakan susah-enaknya berbisnis. Sekali waktu anak dan anggota keluarga akan menemukan ide bisnis yang kadang apabila diterapkan akan berjalan.
5)      Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha kan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran, contoh wirausaha yang berpikir serius mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat menerima ide baru dari berbagai sumber. Majalah dan tabloid lainnya merupakan sumber yang bagus untuk memperoleh ide awal. Salah satu cara membangkitkan ide awal adalah membaca tentang kreativitas wirausaha lain.
Alasan Mendirikan Usaha Baru
Berikut ini beberapa alasan orang-orang ingin mendirikan usaha baru:
1)     Menampilkan penemuan terbaru atau barang / jasa terbaru yang dikembangkan
2)     Mengambil keuntungan dari lokasi, peralatan, produk atau layanan, pekerjaan , pemasok, dan bankir yang ideal.
3)      Menghindari pendahuluan yang tidak diinginkan, kebijaksanaan proses, dan ikatan sah dari perusahaan yang ada. Preseden, kebijakan, prosedur, komitmen hukum dari perusahaan yang sudah ada yang tidak diinginkan.
C.  Cara Memasuki Usaha
Sebagai pengelola dan pemilik usaha atau pelaksana usaha kecil wirausaha dapat memilih dan melakukan tiga cara yang dapat dilakukan oleh seseorang apabila ingin memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha yaitu :
1)      Merintis usaha baru
Memulai usaha dimulai dari ide dasar yang kuat, bisa diwujudkan dan penuh pertimbangan muncul karena kreativitas dan inovasi. Merintis udaha baru dimulai dengan adanya ide dasar (longenecer, et. all, 2001);
a.    Ide awal penyediaan produk yang sudah ada, tapi belum tersedia pasar bagi konsumen
b.    Ide awal yang melibatkan teknologi baru, yang didasarkan bagi penyediaan produk baru pada konsumen
c.     Ide awal yang didasarkan pada penyediaan produk yang telah diperbarui bagi konsumen
Merintis usaha baru perlu memperhatikan beberapa hal penting agar usaha tersebut mampu tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang. Hal penting tersebut adalah:

a.       bidang, jenis usaha yang dimasuki
b.      bentuk usaha dan kepemilikan
c.       tempat usaha yang dipilih
d.      organisasi usaha
e.       jaminan usaha
f.        lingkungan usaha yang berpengaruh

Secara umum, ada 3 (tiga) bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:
a.       Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang
b.      Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama
c.       Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
2)      Membeli perusahaan lain
Adakalanya wirausaha menjual usaha kepada wirausaha lain karena suatu hal. Wirausaha yang akan melakukan pembelian perlu mempertimbangkan resiko-resikonya dan harus dilakukan dengan hati-hati. Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
a.       resiko lebih rendah
b.      lebih mudah dalam memasuki dunia usaha
c.       memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar.
Untuk menghindari kerugian yang sangat mahal, seorang wirausaha harus memperhatikan hal-hal kritis dalam analisis pembelian seperti berikut:
a.       alasan pemilik menjual sebuah usaha
b.      bagaimana kondisi fisik perusahaan
c.       potensi produk dan jasa yang dihasilkan
d.      aspek legal yang perlu diperhatikan
e.       kondisi keuangan masa sebelumnya, kini, dan prospek masa depan.
Membeli bisnis yang sudah ada apabila dilakukan dengan pengamatan sampai implementasi pembelian dengan tepat akan mendatangkan beberapa keuntungan seperti:
a.       Apabila sebelumnya perusahaan sudah berhasil, maka dimungkinkan ke depan dapat terus berhasil
b.      Bisnis yang sudah ada mungkin telah berada pada lokasi yang baik
c.      Sudah memiliki karyawan, peralatan, persediaan, pelanggan, dan pemasok
d.      Pemilik baru dapat langsung menjalankan bisnis
e.      Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya.
Namun tidak selamanya membeli perusahaan lain mendatangkan keuntungan. Berikut beberapa kelemahan dari membeli usaha:
a.       Ada kecenderungan nilai perusahaan rendah
b.      Pemilik lama mungkin sudah menciptakan citra buruk
c.       Karyawan lama mungkin tidak sesuai dengan perubahan pemilik baru
d.       Lokasi, fasilitas, persediaan mungkin sudah usang
e.       Perubahan dan inovasi sulit dijalankan
3)      Bisnis keluarga
Bisnis keluarga adalah sebuah lembaga bisnis/perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam kpemilikan dan atau jabatan/fungsi dalam perusahaan. Meskipun pendiri merupakan kekuatan uatama dalam memulai perusahaan wirausaha, kebutuhan akan dukungan bisnis dan bantuan keuangan akan membuat pengelola mempercayai anggota keluarga dari pada orang lainyang belum begitu dikenal. Cepat atau lambat, pendiri akan melibatkan pasangan dan anggota keluarga ke dalam bisnis, dengan beberapa alasan, standar hidup keluarga terkait langsung dengan abisnis dan keluarga merupakan aset yang berharga bagi seseorang.

Contoh Kasus

Es Krim Sepatu Cibaduyut Pujaseksi Kuliner Unik









Berbicara tentang Cibaduyut, pasti semua orang Indonesia dijamin sudah pada mengenalnya dengan baik. Kawasan ini dikenal sebagai sentra produksi industri rumahan dengan tangan ( Handmade ) sepatu kulit dan produk lainnya yang berbahan dasar dari kulit. Namun faktanya, tidak semua sepatu buatan Cibaduyut ini hanya digunakan sebagai alas kaki saja, kini sepatu Cibaduyut pun ternyata bisa dikonsumsi. Sepatu Cibaduyut yang bisa anda makan saat ini adalah hanya baru bisa ditemukan di kota Bandung di rumah makan Pujaseksi milik seorang bapak yang kreatif yang menciptakan makanan khas Bandung yang enak dan baru, yaitu Raditya Priyatama. Bapak berusia 44 tahun ini berhasil menciptakan kuliner es krim di Bandung berbentuk sepatu yang rasanya sangat lezat. Es krim unik sepatu Cibaduyut dapat dikunjungi di kedai makan Pujaseksi, yang lokasinya persis berada di pusat wisata belanja kerajinan kulit terbesar dan tertua yang ada di kota Bandung yaitu beberapa meter saja dari Tugu Sentra Industri Sepatu Cibaduyut.
Ide ini ia temukan ketika mendapati bahwa wisatawan yang berkunjung ke Cibaduyut, pasti hanya untuk berbelanja sepatu saja, dan selama ini terlupakan bahwa menciptakan suatu wisata kuliner yang unik pastinya akan menjadi nilai lebih serta daya tarik tambahan untuk wisatawan yang datang ke Cibaduyut.
Raditya menjelaskan bahwa ketika mau memulai usaha bisnis kuliner es krim sepatu Cibaduyut Pujaseksi, ia berpikir keras bagaimana caranya menemukan ikon kuliner, baik makanan atau minuman yang bisa mempresentasikan bahwa kehadirannya akan mewakili tempat sepopuler Cibaduyut juga sebagai sentra industri sepatu. Kemudian terbersitlah ide meracik kuliner baru es krim dengan bentuk sepatu, karena menurutnya selain unik dan belum ada, juga es krim adalah makanan yang banyak disukai berbagai kalangan usia dan golongan.
Analisis kasus
Berdasarkan kasus diatas, pemilik rumah makan Pujaseksi  (Raditya Priyatama) mendirikan usaha tersebut berdasarkan pendekatan outside-in atau opportunity recognition. Beliau juga memperhatikan bidang dan jenis usaha yang dimasuki, bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih, tempat usaha yang dipilih, lingkungan usaha yang berpengaruh dan beliau juga menemukan ide kreatif dan unik.

KESIMPULAN
Dalam merintis usaha baru itu ada pendekatan inside-out atau idea generation dan pendekatan outside-in atau opportunity recognition. Sumber ide awal tersebut dapat berasal dari:
1)      Pengalaman pribadi
2)     Minat
3)     Penemuan secara tidak sengaja
4)      Relasi atau bisnis keluarga
5)      Pencarian ide dengan penuh pertimbangan


Ada 3 (tiga) bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:
a.       Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang
b.      Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama
c.       Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.

DAFTAR PUSTAKA

Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis:Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba4

5 komentar:

  1. Bagaiman jika Sumber ide itu tidak muncul dalam pikiran calan wirausaha dan bagaimana cara memunculkanya? Klmpok_11

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut kelompok kami pastinya di dalam diri setiap orang itu mempunyai sebuah ide, hanya saja tidak percaya diri untuk mengembangkannya lebih lanjut lagi. sedangkan untuk memunculkan ide di setiap seorang calon wirausaha itu mungkin bisa dilakuakn dengan cara mencari inspirasi agar muncul ide ide yang baru. terimakasih

      Hapus
  2. kelompok6
    apa yang kira-kira akan terjadi dalam waktu 1 tahun dengan produk sepatu kulit dengan adanya usaha baru es krim sepatu yang sedang populer ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut kelompok kami dengan adanya produk es cream sepatu ini, usah produk sepatu kulit akan lebih maju dan berkemabang lebih pesat lagi, karena di cibaduyut sendiri terkenal dengan produk sepatunya, jadi produk es cream ini hanya produk baru yang muncul yang memberi inovasi varu bagi wisatawan yang berkunjung ke cibaduyut agar tidak bosan dengan produk yang ada. terimakasih

      Hapus
  3. kelompok 12
    dalam materi yang anda buat terdapat asumsi jika membeli perusahaan lain dapat mengakibatkan resiko yang rendah. bagaimana pendapat kelompok anda mengenai hal tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?
    terima kasih

    BalasHapus