Jumat, 20 Mei 2016

Merintis usaha dan model perkembangannya

Merintis Usaha dan Model Perkembangannya

Dosen Pengampu :
Dra. Entri Sulistari Gundo, M.Si.
Donald Samuel Slamet Santosa, S.Pd., M.Pd.





 







Oleh :
Erin Putri Mardiana           (162014004)
Jiyem                                  ( 162014017)
Desi Catur Wulandari        (162014024)



FKIP ( PENDIDIKAN EKONOMI )
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2014/2015
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Telp. (0298) 311412, Fax (0298) 31141




I.           Kajian Teori
Ada tiga yang dapat dilakukan untuk memasuki dunia usaha :

1.      Merintis usaha baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan model, ide, organisasi, dan menejemen yang dirancang sendiri.  Ada tiga bentuk usaha baru yang dirintis :
a.       Perusahaan milik sendiri ( sole proprientorship ) yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang
b.      Perseketuan atau pather ship yaitu kerja sama (asosiasi) antara dua orang atau lebih.
c.       Peresuhaan berbadan hukum (Corporation) yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal berupa saham.
2.      Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi usaha yang sudah ada.
3.      Kerjasama manajemen (freanchising) yaitu kerjasama antara wirausaha (franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor/parent company) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan (waralaba).

Merintis Usaha Baru

Menurut Peggy Lambing (2000:90) . Ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausahaan untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru :
1.      Pendekatan Inside – Outside Generation
Pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
2.      The Outside – Side In / Opportunity recognition
Pendekatan yang menekankan pada basis ide.

Menurut Scarborough (1993), Wirausahawan yang mencoba merintis usaha baru dengan pendekatan Inside  Out harus memiliki kompetensi usaha yang meliputi :
a.       Kemampuan teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara menyajikannya.
b.      Kemampuan pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.
c.       Kemampuan finansial , yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber – sumber dana dan cara menggunakanya
d.      Kemampuan Hubungan yaitu kemampuan bagaimana cara mencari, memelihara dan mengembangkan relasi dan kemampuan komunikasi dan negosiasi.  

Dalam merintis usaha baru terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan :
1.      Bidang dan usaha yang dimasuki
2.      Bentuk usaha dan kepemilikian yang akan dipilih
3.      Tempat usaha yang akan dipilih
4.      Organisasi usaha yang akan digunakan
5.      Jaminan usaha yang akan diperoleh
6.      Lingkungan usaha yang berpengaruh

Lingkungan Usaha

Lingkungan usaha ada dua yaitu mikro dan makro :
a.                  Lingkungan mikro
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan , manajer, direksi, distributor, pelanggan atau konsumen, dan lainnya.
1.    Pemasok
Pemasok berkepentingan dalam penyediakan bahan  baku kepada perusahaan.
2.    Pembeli atau pelanggan
Pembeli atau pelanggan merupakan lingkungan yang sangat berpemngaruh karena dapat memberi informasi bagi perusahaan.
3.    Karyawan
Karyawan adalah orang pertama yang terlibat dalam perusahaan.
4.    Distributor
Distributor adalah lingkungan yang sangat penting dalam perusahaan, karena dapat memperlancar perusahaan.


b.   Lingkungan makro
Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan yang meliputi :
1.    Lingkungan ekonomi
Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional dan global akan berpengaruh terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaan banyak dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi.
2.    Lingkungan teknologi
Kekuatan teknologi dan kecendrungan perubahan sangat berpengaruh terhadap perusahaan. Perubahan teknologi yang sangat dramatis dalam abad terakhir ini telah memperluas skala industri secara keseluruhan.
3.    Lingkungan sosiopolitik
Kekuatan sosial dan politik, kecendrungan, dan konteksnya perlu diperhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh terhadap tingkah laku masyarakat.
4.    Lingkungan demografi dan gaya hidup
Produk barang dan jasa yang dihasilkan sering kalai dipengaruhi oleh perubhan demografi dan gaya hidup.

Menurut Peggy Lambing (2000:95) ada beberapa hambatan untuk memasuki industri baru yaitu:
1.    Sikap dan kebiasaan pelanggan.
2.    Biaya perubahan.
3.    Respon dari pesaing yang secara agresif akan mempertahankan pasar pasar yang ada.

Paten, merk dagang dan hak cipta

1.    Paten
Paten adalah suatu pengakuan dari lembaga yang berwewenang atas penemuan produk yang diberi kewenangan untuk membuat, menggunakan, dan menjual penemuannya selama paten tersebut masih dalam jaminan.
2.    Merk dagang (brand name)
Merupakan istilah khusus dalam perdagangan atau perusahaan. Merk dagang pada umumnya berbentuk simbol, nama, logo, slogan, atau tempat dagang yang oleh perusahaan digunakan untuk menunjukkan keorisinilan produk atau membedakannya dengan produk lain di pasar.
3.    Hak cipta
Hak cipta (copyright) adalah hak istimewa guna melindungi pencipta dari keorisinilan ciptaannya.


II.                KASUS
USAHA KERIPIK PACE
indosiar.com, Malang – Selain dapat dipergunakan sebagai obat-obatan berbagai jenis daun dari tanaman obat keluarga (toga) ternyata dapat diolah menjadi makanan ringan yang enak sekaligus menyehatkan. Warga Malang, Jawa Timur meracik berbagai jenis daun tanaman obat seperti daun sirih, daun mengkudu hingga daun sambung nyawa itu menjadi kripik.
Adalah Tutiek, warga Jalan Nongko Jajar Worok Lawu kota Malang yang memanfaatkan berbagai jenis dedaunan tanaman obat keluarga (toga) menjadi makanan ringan berupa kripik. Awalnya dia hanya ingin memanfaatkan berbagai daun – daunan yang ditanam dihalaman rumahnya. Namun sejak tahun 1997 dia merintis usaha ini untuk melayani permintaan pembeli.
Harga per satu bungkus kripik daun toga terbilang cukup murah, yakni 1000 ribu rupiah. Selain renyah dan lezat kebanyakan konsumen tertarik karena kripik toga ini punya banyak khasiat, sesuai dengan jenis yang dikonsumsi.
Cara pengolahan kripik toga ini cukup sederhana, sebelum diolah daun – daunan tanaman obat keluarga seperti daun bayam, daun sirih, daun sambung nyawa, daun pepaya, daun mengkudu ini dicuci hingga bersih.
Daun ini kemudian siap untuk dicampur dengan tepung beras agar rasanya menjadi lebih lezat tepung beras diberi bumbu dan diaduk hingga merata. Selanjutnya adonan dedaunan ini pun siap digoreng, agar rasanya lebih gurih dan tidak berminyak kripik toga yang telah matang ini kemudian dimasukkan kedalam sebuah mesin pengering untuk selanjutnya siap dikonsumsi. (Tim Liputan/Dv).



III.       Analisis & Solusi
Analisis
Dalam contoh kasus pembuatan kripik pace Tutiek melakukan pendekatan idea generation dan opportunity recognition, karena Tutiek menekankan dalam basis ide dan melihat keterampilan sendiri serta kemampuan untuk menentukan jenis usaha yang dirintis. Kompetensi usaha yang dilakukan Tutuiek sudah meliputi kemampuan teknik, kemampuan pemasaran, dan kemampuan finansial.
Solusi
Sebaiknya Tutiek juga melakukan kompetensi usaha yaitu kemampuan hubungan supaya usaha yang ia ritis bisa berkembang pesat dan lebih banyak relasinya, dan Tutiek juga  mematenkan usaha dan  merk dagang  kripik pace yang ia rintis supaya ide kreatifitas dan inovasi yang ia temukan tidak diakui oleh orang lain dan lebih dikenal oleh konsumen.

IV.        Daftar Pustaka
Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis:Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba4
Musyadar Achmad. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Universitas Terbuka




16 komentar:

  1. dalam beberapa bulan ke depan menurut kelompok Anda apa yang dibutuhkan tutik untuk mengembangkan usahanya, apabila di urutkan dari yang terpenting ? kelompok 6

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara mengembangkan usaha yang masih mulai dalitas dari barang tersebut,yaitu menentukkan strategi yang akan diambil, kenali para pesaing, menghemat biaya produksi tanpa mengurai kua litas dari produk dan yang terakhir yaitu survei harga pasar.

      Hapus
  2. Lalu menurut pendapat kalian apakah untuk kedepannya Tutiek tetap bisa mempertahankan usahanya? Karena jika dilihat dalam kasus bahwa Tutiek belum mematenkan usaha dan merk dagang kripik pace yang ia tekuni tersebut, jadi kan bisa dilihat bahwa belum banyak konsumen yang mengetahui tentang kripik pace Tutiek tersebut.
    Terima kasih :)
    Kelompok 12

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut kelompok kami, usaha yang dirintis oleh tutiek ini bisa dipertahankan bahkan bisa dikembangkan menjaadi lebih besar lagi,misalnya dengan memberikan aneka rasa pada keripik pacenya, sedangkan untuk mematenkan merk, mungkin kedepannya Tutiek bisa memberikan merk dagangnya dan dipatenkan agar tidak dijiplak oleh wirausahaan yang lain, sedangkan untuk memasarkan usaha ini, bisa mengikuti festival makanan, maupun dari mulut ke mulut bahkan bisa juga melalui media sosial

      Hapus
  3. menurut kelompok kalian, mengapa kompetensi usaha yang dilakukan Tutiek sudah meliputi kemampuan teknik, kemampuan pemasaran, dan kemampuan finansial? atas dasar apakah kalian bisa menyebutkan hal tersebut? mohon penjelasannya yaaa , terimakasih :) (KELOMPOK 9)

    BalasHapus
  4. Apakah degan menggunakan pendekatan idea generation dan opportunity recognition, tutiek dapat merintis usahanya dengan cepat,dan tidak banyak hambatan yang Ia lalui? #KELOMPOK_11

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut kelompok kami, iya Tutiek bisa merintis usahanya dengan cepat, walupun pastinya ada hambatan yang menghambat usahanya, namun dengan adanya pendekatan idea generation dan opportunity maka hambatan itu bisa dihadapi dan dapat mengembangkan usahanya, karena kedua pendekatan tersebut menuangkan ide ide kreatif (misalnya memberikan rasa pada keripik pace(tidak hanya rasa original saja) dan gagasannya untuk merintis usaha keripik pacek milik tutiek ini, terimakasih

      Hapus
  5. bentuk usaha seperti apa yang cocok untuk seorang pemula dalam berwirausaha? apakah dalam bentuk mandiri, pather ship, franchisee, waralaba dll seperti yang tertulis di atas, manakah yang paling tepat menurut anda dan apa alasannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut kelompok kamiusaha yang cocok bagi para pemula untuk berwirausaha adalah usaha makanan dan laundry. karena usaha tersebut tidak memerlukan tempat yang begitu luas, misalnya usaha makanan bisa dibuka dengan tempat yang nyaman dan bisa melaui sosial media. sedangkan untuk bisnis laundry bisa ditempat yang strategis misalnya di daerah sekitar kos-kos.an. terimakasih

      Hapus
  6. Apabila usaha tersebut sukses dan banyak peminatnya, apakah yang sekarang haraganya 1000 akan dinaikan atau tidak ? Karena banyak orang yang biacara kalau uang seribu tidak mendapat apa-apa dan dengan harga seribu itu apakah tidak rugi?. Berikan alasannya
    Kelompok 8

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut kelompok kami, dengan harga 1000 itu salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh tutiek untuk mempromosikan usahanya agar dikenal dan diminati oleh masyarakat, sedangkan kalau produk tutiek sudah mulai diterima oleh masyarakat untuk harga keripik pace bisa dinaikkan agar mendongkrak nilai dari keripik pace itu sendiri dan mendapatkan keuntungan yang lebih bagi tutiek, terimakasih

      Hapus
  7. Usaha keripik pace yg dikelola oleh Tutiek merupakan suatu usaha yang baru. Bagaimana kelompok kalian menganalisis hambatan untuk memasuki industri baru sesuai teori yang dikemukakan menurut Peggy Lambing?
    Terimakasih (Kelompok13)

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut kelompok kami, hambatan dalam merintis sebuah usaha yang baru berdasarkan teory menurut Peggy lambing, dalam hal sikap dan pelanggan, biasanya para sikap dan pelanggan itu merasa asing dengan adanya keripik pace, pace yang dikenal di masyarakat yang biasanya dijadikan obat herbal, namun ditangan seorang tutiek bisa diolah menjadi keripik yang bernilai, dan itu juga menjadi sebuah tantangan bagi tutiek agar produknya dapat diminati oelh para pelanggan sebagai makanan yang lezat, sedangakan untuk respon dari pesaing yang agresif, menurut kelompok kami, pesaing penjualan di pasar dalam hal keripik pace ini belum terlalu ketat, dikarenakan keripik pace ini belum banhyak yang mengelola sebagai sebuah makanan, jadi untuk para pesaing pun masih terlalu sedikit. terimakasih

      Hapus
  8. KELOMPOK 2
    Menurut Scarborough (1993),disebutkan kemampuan pemasaran yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.Berdasarkan kasus kalian usaha keripik pace, bagaimana caranya mencari pasar dan pelanggan karena banyak orang menganggap bahwa pace digunakan sebagai obat?

    BalasHapus
  9. menurut kelompok anda, apakah ada kendala pada saat proses pemasaran keripik pace yang anda produksi ? #kelompok 4

    BalasHapus
  10. pbanyak seseorang yang ingin merintis bisnis menjadi seorang pengusaha namun tidak memiliki modal,bagaimana tanggapan kelompok Anda?

    BalasHapus